Rabu, 01 Juni 2011

Sungai


                                                                                                                           

1.    Sungai menurut keadaan aliran airnya dibedakan :
·         Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
·         Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
·         Sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
·         Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

2.   Sungai menurut arah aliran airnya dibedakan :
·         Sungai konsekuen
Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya mengikuti lereng asli/lereng awal yang ada di permukaan Bumi seperti dome, blockmontain, atau dataran yang baru terangkat. Sungai konsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 1 (satu) dan 5 (lima)
·         Sungai subsekuen (strike river)
Sungai subsekuen adalah sungai yang arah alirannya mengikuti arah formasi daerah/strike batuan (garis patahan). Sungai ini biasanya berupa anak sungai yang bermuara ke sungai induk, yakni sungai konsekuen. Sungai subsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 3 (tiga).
·         Sungai obsekuen
Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen. Sungai ini biasanya berupa anak sungai yang bergabung dengan sungai subsekuen. Sungai obsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 2 (dua).
·         Sungai resekuen
Sungai resekuen adalah sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen atau mengalir mengikuti arah kemiringan batuan, tetapi sungai ini sebagai cabang dari sungai subsekuen. Sungai resekuen pada gambar di atas tertera pada gambar nomor 4 (empat).
·         Sungai insekuen
Sungai insekuen adalah sungai yang arah alirannya tidak menentu dan tidak mengikuti genesis daerah atau tidak mengikuti litologi dan struktur geologi yang ada. Sungai ini biasanya membentuk pola aliran dendritik. Sungai insekuen pada gambar di atas tidak tertera.

3.     Sungai menurut sumber airnya dibedakan menjadi :
·         Sungai hujan yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan
·         Sungai salju/gletser/es yaitu sungai yang  airnya berasal dari salju atau gletser yang mencair
·         Sungai campuran yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan, salju atau gletser yang mencair

4.     Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya, sungai dibedakan menjadi:
·       Sungai anteseden
Sungai anteseden adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan yang dilaluinya. Jadi setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya.
·       Sungai epigenesa
Sungai epigenesa adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya. Terjadinya sungai epigenesa diawali ketika daerah tersebut mengalami penurunan sehingga terjadi sedimentasi.

5.     Berdasarkan pola aliranya, sungai dibedakan sebagai berikut:
·         Pola aliran radial atau menjari
Pola aliran radial dibedakan menjadi dua, yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal. Pola aliran radial sentrifugal adalah pola aliran yang meninggalkan pusat, seperti di daerah vulkan atau gunun berbentuk kerucut. Pola aliran radial sentripetal merupakan pola aliran yang menuju pusat, seperti pada daerah basin dan ledokan
·         Pola aliran dendritik
Pola aliran ini tidak teratur, biasanya terdapat di dataran atau daerahh pentai dan di jumpai di daerah plato
·         Pola aliran trelis
Pola aliran ini merupakan pola aliran sungai yang berbentuk sirip daun atau trelis dan biasa terdapat di pegunungan lipatan
·         Pola aliran rektangular
Pola aliran ini merupakan pola aliran beerbentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku dan terdapat di daerah patahan atau pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda
·         Pola aliran anular
Pola aliran ini merupakan pola aliran yang semula merupakan aliran radial sentrifugal, selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen, dan resekuen. Pola aliran anular terdapat di daerah dome stadfium dewasa (pegunungan tua)

1 komentar: