Rabu, 01 Juni 2011

Fitohormon


I.     Pengantar
Hormon adalah salah satu dari faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hormon pada makhluk hidup berbeda – beda. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon.

II.     Pengertian
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah senyawa organik yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan yang dibuat oleh suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Dampak fisiologis adalah akibat yang terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Beberapa contoh hormon tumbuhan antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin dan kalin. Hormon buatan atau hormon yang dibuat oleh organisme selain tumbuhan tidak dapat digolongkan sebagai hormon tumbuhan, melainkan disebut zat pengatur tumbuh.

III.     Macam – macam fitohormon
Berikut ini adalah macam – macam fitohormon :

a.     Auksin
Penemuan auksin diawali oleh seorang Frits Went (1926 - 1928) pada ujung koleoptil kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata, auksin dapat ditemukan di ujung batang dan akar, serta tempat pembentukan bunga, daun dan buah.
Fungsi auksin antara lain :
*    Mengatur pembesaran sel
*    Memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung
*    Merangsang pembelahan sel-sel kambium
*    Meningkatkan perkembangan bunga dan buah
*    Merangsang perkembangan perkembangan akar lateral
*    Menyebabkan pembengkokan batang
Auksin dapat membengkokan batang karena sel-sel yang mengandung lebih banyak auksin berukuran lebih panjang daripada yang mengandung sedikit auksin, akibatnya batang membengkok.
Auksin juga dapat dipengaruhi oleh pembengkokan batang yang diakibatkan oleh arah datangnya cahaya. Batang yang terkena cahaya memiliki auksin yang lebih sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena sinar, akibatnya batang membengkok menuju arah datangnya cahaya.

b.     Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang oleh Eiichi Kurosawa (1926), pada saat ia mempelajari penyakit pada padi. Senyawa giberelin dihasilkan oleh jamur Gibberella fujikuroi yang telah menyerang padi dan itu mengakibatkan padi mengalami pertumbuhan cepat, batangnya tinggi dan berwarna pucat.
Giberelin ditemukan pada bagian tumbuahn, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah dan terutama pada biji.
Peranan giberelin adalah :
*    Merangsang pemanjangan batang dan perkecambahan
*    Merangsang pertumbuhan tunas
*    Mempercepat munculnya bunga
*    Merangsang pertumbuhan buah secara partenokarpi (tanpa fertilisasi)
Giberelin dapat menyebabkan tumbuhan kerdil tumbuh menjadi tumbuhan raksasa, umumnya tinggi tumbuhan mencapai 3 – 5 kali tinggi yang normal.

c.      Sitokinin
Sitokinin  adalah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xylem. Aplikasi Untuk merangsang tumbuhnya tunas pada kultur jaringan atau pada tanaman induk, namun sering tidak optimal untuk tanaman dewasa. sitokinin memiliki struktur menyerupai adenin yang mempromosikan pembelahan sel dan memiliki fungsi yang sama lain untuk kinetin. Kinetin adalah sitokinin pertama kali ditemukan dan dinamakan demikian karena kemampuan senyawa untuk mempromosikan sitokinesis (pembelahan sel). Meskipun itu adalah senyawa alami, Hal ini tidak dibuat di tanaman, dan karena itu biasanya dianggap sebagai "sintetik" sitokinin (berarti bahwa hormon disintesis di tempat lain selain di pabrik). 
Sitokinin telah ditemukan di hampir semua tumbuhan yang lebih tinggi serta lumut, jamur, bakteri, dan juga di banyak RNA dari prokariota dan eukariota. Saat ini ada lebih dari 200 sitokinin alami dan sintetis serta kombinasinya. Konsentrasi sitokinin yang tertinggi di daerah meristematik dan daerah potensi pertumbuhan berkelanjutan seperti akar, daun muda, pengembangan buah-buahan, dan biji-bijian.
Sitokinin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Gottlieb Haberlandt pada tahun 1913 dari penemuan senyawa yang memacu pembelahan sel pada umbi kentang yang terpotong. Pada  tahun 1940, Johanes van Dverbeek menemukan bahwa air kelapa muda mengandung senyawa yang memacu pembelahan sel. Penemuan tersebut diperkuat oleh Folke Skoog dan kawan-kawan pada tahun 1950.
Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah meristematik dan jaringan yang berkembang. Mereka diyakini disintesis dalam akar dan translokasi melalui xilem ke tunas. biosintesis sitokinin terjadi melalui modifikasi biokimia adenin.
Proses dimana mereka disintesis adalah sebagai berikut :
Sebuah produk jalur mevalonate disebut pirofosfat isopentil adalah isomer, isomer ini kemudian dapat bereaksi dengan adenosine monophosphate dengan bantuan sebuah enzim yang disebut isopentenyl AMP synthase. Hasilnya adalah isopentenyl adenosin-5'-fosfat (AMP isopentenyl).
Produk ini kemudian dapat dikonversi menjadi adenosin oleh isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selanjutnya dikonversikan ke isopentenyl adenin dengan menghilangkan kelompok ribosa.
Isopentenyl adenin dapat dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin alami. Degradasi sitokinin sebagian besar terjadi karena enzim oksidase sitokinin. Enzim ini menghapus rantai samping dan rilis adenin. Derivitives juga dapat dibuat tetapi jalur yang lebih kompleks dan kurang dipahami.
Ada beberapa macam sytokinin yang telah diketahui, diantaranya kinetin, zeatin (pada jagung), Benziladenin (BA), Thidiazuron, dan Benzil Amino Purin (BAP) namun sitokinin ditemukan hampir di semua jaringan meristem. 
Peranan sitokinin antara lain:
*      Bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel-sel tanaman
*      Merangsang morfogenesis ( inisiasi / pembentukan tunas) pada kultur jaringan.
*      Merangsang pertumbuhan pertumbuhan kuncup lateral.
*      Merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang pemanjangan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang
*      Meningkatkan membuka stomata pada beberapa spesies.
*      Mendukung konversi etioplasts ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil.
*      Menghambat proses penuaan (senescence) daun
*      Mematahkan dormansi biji

Merk dagang antara lain: Novelgrow. Sitokinin alami terdapat pada air kelapa.

d.   Asam Absisat
Tidak semua hormone pada tumbuhan memacu pertumbuhan. Ada juga hormon yang justru menghambat pertumbuhan, misalnya asam absisat (absisin).
Secara umum, fungsi asam absisat adalah :
*    Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel
*    Menunda pertumbuhan
*    Membantu dormansi
Hal ini untuk membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk. Misalnya, merangsang penutupan stomata daun pada musim kering sehingga transpirasi (penguapan) berkurang , dan meluruhkan daun pada musim kering sehingga tumbuhan tidak kehilangan air melalui transpirasi.
Asam absisat ditemukan oleh F.I Addicott (1963) yang mengamati absisi pada tanaman kapas. Asam absisat pada awalnya disebut dormina.

e.   Gas Etilen
Pada tahun 1934, R.Gane berhasil membuktikan bahwa etilen disentisesis oleh tumbuhan dan berperan untuk mempercepat pematangan buah. Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah yang sudah tua diletakkan pada suatu tempat yang tertutup, buah akan cepat masak. Hal itu karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah. Para pedagang sering memeram buah dengan gas etilen agar cepat masak. Nama dagang etilen adalah karbit.
Selain berperan dalam pemasakan buah, gas etilen juga menyebabkan penebalan batang, untuk menahan pengaruh angin. Kombinasi etilen dengan hormon lain dapat memberikan efek yang menguntungkan. Seperti apabila konsentrasi etilen dangat tinggi dibanding hormon auksin dan giberelin, etilen dapat menghambat proses pembentukkan batang, akar, dan bunga. Namun etilen juga dapat merangsang pembentukkan bunga bila bersama-sama dengan hormon auksin.
Fungsi lain etilen secara khusus adalah:
*      Mengakhiri masa dormansi
*      Merangsang pertumbuhan akar dan batang
*      Pembentukan akar adventif
*      Merangsang absisi buah dan daun
*      Merangsang induksi bunga Bromiliad
*      Induksi sel kelamin betina pada bunga
*      Merangsang pemekaran bunga

f.    Asam Traumatin
Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan.

g.   Kalin
Kalin adalah hormone tumbuhan yang mempengaruhi pembentukan organ pada tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dapat dibedakan atas:
1.    Rizokalin, mempengaruhi pertumbuhan akar
2.    Kaulokalin, mempengaruhi pertumbuhan batang
3.    Filokalin, mempengaruhi pertumbuhan daun
4.    Antokalin atau florigen, mempengaruhi pertumbuhan bunga

Sumber : Dok. Penulis.
NB. ada beberapa kesalahan di atas. Mohon dimaklumi.
Tks.


LK.

3 komentar: